Halaman

Minggu, 14 Februari 2010

PERNIKAHAN

Bab 6
Pernikahan



Di hari menjelang berlangsungnya pernikahan, calon pengantin perempuan itu hendaknya diberi nasehat oleh ibu bapaknya sendiri. Ini sebagai kata dua nasihat sebelum tugas mereka mendidik anak itu selesai. Nasihat yang perlu disampaikan ialah seperti yang telah terjadi di dalam sejarah. Diantaranya :
1. Pesan-pesan atau nasihat bapak kepada anak perempuanya :
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Ja’far bin Abi Talib berpesan kepada anaknya diwaktu akan menikah.
a.Anakku berhati-hatilah engkau, janganlah menjadi orang yang memiliki sifat mudah cemburu, karena cemburu itu adalah kunci perceraian.
b.Berhati-hatilah engkau jangan banyak menegur suami karena banyak menegur itu menimbulkan kebencian.
c.Senantiasa pakailah celak (penghitam alis mata) karena calak itu perhiasan yang paling baik.

2. Pesan-pesan atau nasihat ibu kepada anak perempuanya :
‘Amru bin Hujru (Raja Kindah) menikah dengan Ummu Iyyas binti Muhallam Asysyaibani. Sebelum berlangsungnya pernikahan itu ibu Ummu Iyyas bertemu anaknya dan berpesan : “ Anak ku jagalah dengan sebaik-baiknya sepuluh perkara, kelak engkau akan memiliki perbendaharaan rumah tangga.
•Hormatilah suamimu dengan menggembirakan serta memberikan kepuasan kepadanya.
•Turutilah perintah suamimu dengan sebaik-baiknya.
•Awasilah sorotan matanya jangan sampai suami mu itu melihat sesuatu yang buruk padamu.
•Awasilah hidungnya jangan sampai suamimu mencium bau, kecuali bau yang paling sedap dan nyaman.
•Awasilah suamimu di waktu tidurnya jangan sampai terganggu karena mengganggu orang yang sedang tidur itu bisa membawa kemarahan.
•Awasilah suamimu waktu makanya jangan sampai ia lapar, karena gangguan lapar yang barlarut-larut dapat menyebabkan naik darah.
•Jagalah harta benda suamimu dengan cermat dan aturlah keluar masuknya dengan sebaik-baiknya.
•Jagalah anak-anak dan keluarganya serta pembantu-pembantu rumah suamimu.
•Janganlah menentang perintah suami karena hal itu dapat menyedihkan hatinya.
•Janganlah engkau membuka rahasia suamimu karena jika engkau membuka rahasianya engkau tidak akan selamat dari pembalasanya. Kemudian berhati-hatilah jangan sampai engkau gembira didepanya sedangkan ia dalam keadaan sedih. Sebaliknya janganlah engkau sedih dihadapanya sedangkan ia sedang gembira.
Setelah memberikan nasihat maka cukuplah ibu bapak itu mendoakan anak dan menantunya supaya selamat dan bahagia. Setelah majelis akad nikah selesai maka bapak ibu pasti hatinya merasa puas dan gembira. Bahkan mereka akan bertambah gembira jika rumah tangga anaknya nanti benar-benar rumah tangga yang bahagia. Sebaliknya mereka akan bersedih hati jika terjadi pertengkaran dalam rumah tangga. Sekali lagi mereka akan menasehati anak perempuan mereka agar menaati suaminya. Begitulah ajaran islam, maka bapak ibu sepatutnya mengambil perhatian tentangnya.

Biasanya dalam masyarakat kita hal yang demikian jarang terjadi. Bahkan bapak dan ibu akan membela anaknya jika terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, meskipun anaknya dalam pihak yang salah. Ini karena masyarakat kita sudah jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya. Akibatnya maka terjadilah pernikahan yang tidak berkat. Hal yang negatif ini akan terus terjadi dari generasi ke generasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar